Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Rabu, 27 Juni 2012

Dear Friend,


Dear Friend,
Kisah kita diawali dengan sebuah pertemuan yang baik.
Allah menggariskan takdir pertemuan kita karena alasan yang baik.
Tidak jarang kita berdiri berdampingan, menantang diri ke dalam tantangan yang baik.
Kita berpetualang bersama di dalam kisah-kisah yang baik.
Kita bersanding untuk menatap pemandangan yang baik.
Kita menerjang ujian kehidupan demi keyakinan yang baik.
Kita saling mengingatkan akan hal-hal baik.
Maka, meski perjalanan kita bercabang ke dua arah yang berbeda,
Masing-masing dari kita dianugerahi perjalanan yang baik, [Insyaallah].
Jika kita harus berpisah, dikarenakan alasan yang baik pula, [aamiin].
Biarlah sosokmu tetap terpaut di hatiku, untuk mengingatkanku segala petualangan baik kita.
Dan, semoga di penghujung perjalanan kita yang baik kelak,
Ketika kita telah melakukan pencapaian yang baik,
Allah menorehkan garis takdir kita berjodoh untuk dipertemukan kembali,
Dengan keadaan yang baik,
Untuk alasan yang baik.
Nikmatilah perjalananmu tanpaku.
Hanya saja, tolong jangan lupakan hal-hal baik bersamaku.

Rabu, 06 Juni 2012


Sudut Buaian Ranah Tercinta
 
Menapaki tiap jalur terhampar ,
Jarak pandang buangan terlempar .
Terang benderang pusat kota ,
Sampai sudut-sudut keremangan warga .

Meminang tiap-tiap kemungkinan ,
Berusaha mengumpulkan , semua sudut , satu pandang .
Menilai dari segala arah terbentang ,
Sudut-sudut penampung harapan .
Sampai lelah arah menunjuk ,
Sampai habis asa merujuk ,
Kenyataan tetap sama ,
Hanya sepasang pernyataan-pertanyaan tersisa .

Dari segala sudut aku berusaha mencapai ,
Tampak gerhana tetaplah membuai .  
Apakah lingkaran kaku diatas sana akan selalu indah ?
Ataukah sudut-sudut kota ini selalu mengindahkan ranah ?
Dimana pun raga terjaga ,
Kemanapun hati mengembara ,
Tetaplah dibayangi segelintir rasa ,
“Rindu Balikpapan-ku tercinta” .
Sering Aku bertanya-tanya..
"Bagaimana mungkin 'waktu' mampu merubah manusia, diri ataupun hatinya...?"
Sementara, 'sang waktu' hanya menjalankan tekdirnya,
untuk bergulir tanpa menunggu dan berpihak pada kefanaan....
Lalu, "Adilkah jika manusia menyalahkan 'sang waktu'...?"